Relawan TIK. Kelahiran Relawan TIK Indonesia
dilatarbelakangi oleh pesatnya pengembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang dimanfaatkan di berbagai aspek kehidupan. Di
Indonesia sendiri, jumlah pengguna internet saat ini sudah mencapai 45
juta orang, baik yang mengakses internet melalui komputer maupun
ponsel. Ini berarti dalam 10 tahun jumlah pengguna internet di
Indonesia telah bertambah sekitar 43 juta orang, dan ini akan terus
bertambah karena Indonesia juga turut mengemban amanat deklarasi World
Summit on Information Society (WSIS) tahun 2003 yang menyatakan bahwa
lima puluh persen penduduk dunia harus memiliki akses terhadap
informasi (dalam hal ini akses internet) di tahun 2015. Dengan demikian
jumlah pengguna internet di Indonesia di tahun 2015 diperkirakan dapat
mencapai sekitar 120 juta pengguna. Akan tetapi pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Indonesia masih belum merata, yang
disebabkan karena belum meratanya infrastruktur serta tersedianya SDM
yang dapat mensosialisasikan pemanfaatan internet kepada masyarakat.
Inilah perlunya pendampingan pembelajaran masyarakat oleh Relawan TIK
Indonesia. Hal itu disampaikan Direktur Pemberdayaan Informatika yang
dibacakan Bambang Tri Santoso, Kasi Perancangan Model Informatika
Masyarakat Perkotaan pada acara pembukaan IT Callengge 2 dan rekruitmen
Relawan TIK untuk wilayah Jawa Timur, 15-16 Juli 2011 di IT Center BG
Junction Surabaya.
“Pada kesempatan ini ijinkanlah saya menyampaikan beberapa hal
terkait dengan relawan TIK. Relawan biasanya lahir pada saat bencana
alam terjadi, misalnya gempa dan stunami di Aceh 2004 kelompok Air
Putih membidani lahirnya teknologi komunikasi dan informasi di daerah
bencana yang menjadikan akses informasi menjadi mudah, sehingga
kebutuhan bantuan serta penanganan bencara menjadi perhatian dunia.”
jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, dibeberapa daerah Relawan TIK juga terbentuk dan berjalan dengan baik dan mandiri seperti Relawan TIK Bantenmisalnya
sudah berjalan dengan baik. Relawan TIK lahir dari komunitas penggiat
TIK, sementara itu Kementrian Komunikasi dan Informatika hanya sebagai
fasilitator mewujudkan mimpi kita bersama membentuk Relawan TIK
Indonesia. Dengan kondisi yang demikian diharapkan keberadaannya lebih
mengakar dan dapat menjalankan tugas dengan baik wewujudkan visi menuju
masyarakat informasi Indonesia 2015.
Secara internal (mikro) Relawan TIK Indonesia menyiapkan anggota
dalam penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan individual maupun
kerjasama kelompok guna menyelenggarakan tugas-tugas edukasi sosial,
pemberdayaan maupun kegiatan insidental; Secara organisasional (meso)
menjadikan Relawan TIK sebagai sebagai satuan yang mampu bereaksi
cepat; bersikap cerdas, tanggap, bergerak cepat serta bertindak cermat
dalam bertugas hingga tuntas menjalankan misi; Secara nasional (makro)
berkontribusi dan partisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan,
kemasyarakatan serta berperan dalam tugas kemanusiaan, dengan cara
mengoptimalkan pemanfaatan TIK bagi kemaslahatan masyarakat dan
kemajuan bangsa Indonesia.
Perkembangan TIK di era globalisasi, memegang peranan penting
sebagai salah satu pilar pembangunan. Dalam konteks ini TIK berperan
sebagai katalisator atau pemungkin dan peluang usaha. Harapan kita
semua TIK juga menjadi solusi sistemik problem pembangunan seperti
pengangguran dan kemiskinan. Untuk itu diperlukan strategi pembangunan
holistik yang didukung oleh pola komunikasi serta desiminasi informasi
publik dengan memanfaatkan TIK.
”Kita mengakui pemanfaatan TIK dalam mewujudkan masyarakat informasi
serta membentuk masyarakat berbasis ilmu pengetahuan harus dimulai
dengan membuat informasi menjadi lebih mudah diakses oleh segenap
lapisan masyarakat. Untuk itu Relawan TIK Indonesia juga diharapkan
mampu memberikan pembelajaran kepada masyarakat dan memberikan
bimbingan pemanfaatan TIK secara benar bagi masyarakat
sekitarnya.”katanya.
Terwujudnya masyarakat informasi dan sejahtera yang efektif dan
efisien dalam kerangka NKRI sangat tergantung pada pemanfaatan TIK,
terutama dari kehadiran komunikasi yang lancar dan tersedianya
informasi yang benar.
Dengan komitmen dukungan dan kerjasama dari pemerintah pusat, daerah
serta peran pemangku kepentingan, kalangan bisnis, perguruan tinggi,
komunitas dan masyarakat, maka upaya bersama mencerdaskan kehidupan
bangsa semakin nyata.
Dimasa mendatang pembentukan Relawan TIK mudah-mudahan dapat tumbuh
dan berkembang hingga ditingkat provinsi dan Kabupten/Kota, diharapkan
lebih jauh lagi mengakar sampai ke tingkat Kecamatan dan Desa. Selain
itu Relawan TIK Indonesia juga diharapkan memberikan pembelajaran
sosialisasi penggunaan internet sehat cerdas dan produktif, keamanan
sistem informasi, dan kegiatan lainya, Relawan TIK Indonesia juga bisa
mengawal pemanfaatan dan pemberdayaan bantuan dari pemerintah seperti
CAP, M-CAP, PLIK, M-PLIK, Desa berdering, Desa Pintar, Pusat Rumah
Kreatif, serta diharapkan sigap dan tanggap melakukan koordinasi,
kolaborasi, kerjasama di daerah bencana.
Sekedar untuk diketahui, acara dimulai pukul 13.00 diawali pembukaan
oleh Panitia dilanjutkan sambutan dari pihak PG Jungtion Surabaya yang
mengucapkan selamat datang kepada perwakilan Kominfo, para peserta dan
tamu undangan yang hadir. Pihak PG Jungtion menyambut baik
diselenggarakannya IT Super Challenge 2, dan siap memfasilitasi tempat
untuk kegiatan apa saja yang berkaitan dengan IT. PG Jungtion juga
dilengkapai dengan ruang pelatihan It dengan 50 komputer. Pembukaan
acara ditandai dengan peform dua tokoh game. Setelah pembukaan
dilakukan jumpa pers dengan pembicara OKI Tri Hutomo (ketua
panitia/relawan Jatim) dan Bambang Tri Santoso dari Kemkominfo.
Kegitan ini diikuti 426 undangan (hari pertama) dan 523 undangan
(hari kedua) yang hadir (pelajar, mahasiswa, guru, dosen, profesional
dan wakil komunitas-komunitas TI).Dalam acara tersebut terdapat ragam
kegiatan meliputi; sosialisasi dan Rekruitmen Relawan TIK untuk wilayah
jawa Timur, Workshop dan seminar update technology(Internet, Cloud
Computing, Open Source, HTPC,dll), Game Competition.
Dari acara ini, repon positif dari semua yang hadir akan keberadaan
Relawan TIK Indonesia, ini dibuktikan dengan banyaknya pendaftar untuk
menjadi anggota Relawan TIK. Relawan datang dari berbagai daerah
kabupaten/kota seperti Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jombang,
Kediri, Ponorogo, Pasuruan, Trenggalek, Kediri, Lumajang dan yang lain
hingga Lamongan.